Minggu, 31 Oktober 2010

VIRTUAL CLASS

          Universitas Gunadarma adalah salah satu universitas yang sangat mengikuti perkembangan zaman mengenai Teknologi Informasi (TI). Dengan mengacu program dari DIKTI yang memiliki tujuan untuk memeratakan mutu pendidikan di seluruh wilayah Indonesia. Dengan adanya program tersebut mendorong Universitas Gunadarma untuk dapat menyelenggarakan pembelajaran jarak jauh dengan rekan sesama perguruan tinggi, termasuk perguruan tinggi di luar Jawa ataupun perguruan tinggi yang tergabung dalam perguruan tinggi di Jawa Barat. Idenya adalah dengan mengadakan virtual class sehingga semua mahasiswa di lingkungan intern ataupun di seluruh wilayah yang ada di Indonesia dapat mengikuti kuliah yang diselenggarakan di Universitas Gunadarma.
            Kelas virtual seringkali juga menggunakan alat komunikasi lain selain internet, seperti fax, telepon, konferensi audio dan konferensi video.
Kelas virtual tersebut harus dapat memberikan harapan kepada pembelajar untuk terjadinya proses belajar dan menciptakan lingkungan yang kondusif untuk belajar. Hal tersebut antara lain dapat diwujudkan dengan merumuskan tujuan pembelajaran yang jelas dan spesifik., menyusun bahan belajar yang baik dan berkualitas tinggi, dan memfasilitasi terjadinya komunikasi timbal balik antara pembelajar dan dosen.
            Mahasiswa harus melakukan absen secara Online menggunakan web yang disediakan, Evaluasi dalam bentuk Online, diskusi melalui forum (optional), berinteraksi dengan dosen secara audio visual dan atau menggunakan fasilitas chatting. Selain itu, virtual class bisa juga dilakukan secara informal dengan interaksi yang lebih sederhana, misalnya melalui sarana mailing list, e-newsletter atau website pribadi, organisasi dan perusahaan yang ingin mensosialisasikan jasa, program, pengetahuan atau keterampilan tertentu pada masyarakat luas (biasanya tanpa memungut biaya).
Kelemahan Virtual Class :

• Penggunaan internet memerlukan infrastruktur yang memadai.
Internet dapat dioperasikan kalau ada jaringan listrik dan ada jaringan telepon.

• Menggunakan Internet terhitung mahal.
Untuk dapat menggunakan internet orang harus mempunyai komputer yang dilengkapi dengan modem, tenaga listrik, fasilitas telepon,dan terhubung dengan internet provider yang dapat diperoleh melalui langganan. Harga komputer dan modemnya mahal tetapi membeli sekali dapat dipakai dalam waktu yang lama.

• Komunikasi melalui internet sering kali lamban
Lambatnya arus informasi ini dapat menyebabkan proses belajar menjadi membosankan.
Kelas virtual ini juga dapat memberikan tugas perorangan kepada setiap pembelajar melalui e-mail. Pekerjaan siswa yang dikirimkan kepada guru melalui e-mail diperiksa oleh guru, diberi komentar, dan diberi nilai. Komentar dan nilainya dikirimkan ke pembelajar melalui e-mail. Kelas virtual harus dapat menjadi wahana kebebasan akademik. Pembelajar itu perlu memperoleh kebebasan dalam melakukan percobaan, dalam membuat asumsi, dalam berinteraksi dengan pembelajar lain tanpa harus meras takut dan cemas. Kelas yang efektif merupakan wahana bagi pembelajar untuk mengekspresikan diri dengan cara yang tepat, wahana untuk menempuh resiko sehingga dapt belajar lebih banyak, wahana berbagi gagasan, dan wahana melontarkan pertanyaan tanpa rasa takut.


Referensi :
http://elearning.gunadarma.ac.id/index.php?option=com_content&task=view&id=13&Itemid=39
http://arioadhinugroho.com/index.php?option=com_content&view=article&id=282&Itemid=166
http://www.scribd.com/doc/16572121/Jurnal-01-e-Learning
http://infoduniafilan89.blogspot.com/2010/04/kelebihan-pembuatan-web-virtual-class.html

 

Rizki Rahmattullah
1EB17
29210532

Pengantar Bisnis 7

PENGERTIAN DAN KONSEP PEMASARAN

Pengertian Pemasaran

Pemasaran dan produksi merupakan fungsi pokok bagi perusahaan. Semua perusahaan berusaha memperoduksi dan memasarkan produk jasa untuk memenuhi kebutuhan konsumen.

Pada saat ini kegiatan pemasaran mempunyai peranan yang sangat penting dalam dunia usaha. Kadang-kadang istilah pemasaran ini diartikan sama dengan beberapa istilah, seperti : penjualan, perdagangan, dan distribusi. Salah pengertian ini timbul karena pihak-pihak yang sangkutan mempunyai kegiatan dan kepentingan yang berbeda-beda.

Pemasaran merupakan konsep yang menyeluruh, sedangkan istikah yang lain tersebut hanya merupakan satu bagian, satu kegiatan dalam system pemasaran secara keseluruahan. Jadi, pemasaran merupakan keseluruhan dari pengertian tentang :
Penjualan
Perdagangan
Distribusi

Menurut William J. Stanton merupakan Pemasaran Adalah system keseluruhan dari kegiatan usaha yang ditunjukan untuk merencanakan. Menentukan harga, mempromosikan, dan mendistribusikan barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial.

Penciptaan Faedah Bagi Konsumen

Pemasaran adalah termasuk salah satu kegiatan dalam perekonomian dan membantu dalam penciptaan nilai ekonomi. Sedangkan nilai ekonomi itu sendiri akan menentukan harga barang yang dapat menciptakan nilai ekonomi :
Produksi yang membuat barang-barang
Konsumsi yang menggunakan barang-barang tersebut.
Faedah (utility) adalah kekuatan dari suatau produk atau jasa untuk muaskan kebutuhan.
Perusahaan dapat menciptakan macam faedah yakni :

1. Faedah waktu,
Faedah waktu dapat diciptakan dengan menyediakan produk pada saat konsumen membutuhkan untuk membelinya.
2. Faedah Tempat
Faedah tempat merupakan faedah yang diciptakan dengan menyediakan produk pada tempat yang strategis apabila konsumen ingin membelinya.
3. Faedah Milik
Faedah milik diciptakan dengan memperssiapkan pemindahan hak milik dari penjual kepada pembeli.
4. Faedah Informasi
Faedah Informasi dicptakan dengan memberikan informasi tentang penawaran suatu produk kepada konsumen. Jadi, konsumen akan lebih memahami tentang produk yang ditawarkan oleh perusahaan sehingga lebih mudah dalam mengambil keputusan untuk membelinya.


Konsep Pemasaran

Konsep pemasaran (marketing oncept) merupakan falsafah perusahaan yang menyatakan bahwa pemasaran keinginan pembeli adalah syarat utama bagi kelangsungan hidup perusahaan. Segala kegiatan perusahaan dibidang produksi, teknik, keuangan, dan pemasaran diarahkan pada usaha untuk mengetahui keinginan pembeli dan kemudian memuaskan keinginan tersebut dengan mendapatkan laba.

Kosep Pemasaran adalah sebuah falsafah bisnis yang menyatakan bahwa pemuasan kebutuhan konsumen merupakan syarat ekonomi dan social bagi kelangsungan hidup perusahaan.

Pendekatan Studi Pemasaran
Pemasaran memiliki berbagai macam pendekatan, yaitu :
1. Pendekatan Serba Fungsi, fungsi pokok pemasaran adalah :
• Penjualan, fungsi paling penting dalam pemasaran karena menjadi tulang punggung kegiatan untuk mencapai pasar yang dituju. Menjadi sumber pendapatan yang diperlukan untuk menutup ongkos-ongkos dengan harapan mendapatkan laba.
• Pembelian, bertujuan memilih barang-barang yang dibeli untuk dijual atau digunakan dalam perusahaan dengan harga, pelayanan dari penjualan dan kualitas produk tertentu.
• Pengangkutan, fungsi pemindahan barang dari tempat barang dihasilkan ketempat barang dikonsumsikan.
• Penyimpanan, fungsi penyimpanan barang-barang pada saat barang selesai diproduksi sampai pada saat barang dikonsumsi.
• Pembelanjaan, fungsi mendapatkan modal dari sumber ekstren guna menyelenggarakan kegiatan pemasaran.
• Penanggungan Risiko, fungsi menghindari dan mengurangi risiko yang berkaitan dengan pemasaran barang.
• Standardisasi dan Grading, Standardisasi adalah penentuan batas-batas dasar dalam bentuk spesifikasi barang-barang hasil manufaktur, kadang-kadang disebut normalisasi. Sedangkan grading adalah usaha mengolongkan barang kedalam golongan standard kualitas yang telah mendapat pengangkuan dunia perdagangan.
• Pengumpulan informasi Pasar, fungsi untuk pengumpulan dan penafsiran keterangan-keterangan tentang macam barang yang beredar di pasar, jumlahnya, macam barang yangdibutuhkankonsumen, harganya, dan sebagainya.
2. Pendekatan serba Lembaga, pemasaran dari segi lembaga-lembaga atau organisasi yang terlibat dalam kegiatan pemasaran. Lembaga tersebut adalah :
• Penyedian bahan/supplier yang menyediakan bahan kepada produsen.
• Produsen yang mengolah bahan menjadi bahan jadi.
• Perusahaan saingan.
• Pembeli akhir, dan sebagainya.
3. Pendekatan Serba Barang, disebut juga pendekatan organisasi industri, merupakan suatu pendekatan pada pemasaran yang melibatkan studi tentang bagaimana barang-barang tertentu berpindah dari titik produksi ke konsumen akhir atau konsumen industri.
4. Pendekatan Serba Manajemen, mempelajari pemasaran dengan menitik-beratkan pada pendapat manajer serta keputusan yang mereka ambil. Ditinjau sebagai suatu kerangka yang terdiri atas variabel, seperti : Produk perusahaan, saluran distribusi, harga, dan promosi.
5. Pendakatan Serba Sistem, mencakup elemen yang luas dalam sistem pemasaran, termasuk keempat pendekatan dimuka. Sistem pemasaran adalah kumpulan lembaga-lembaga yang melakukan tugas pemasaran, barang, jasa, ide, orang, dan faktor-faktor lingkungan yang saling memberikan pengaruh, dan membentuk serta mempengaruhi hubungan perusahaan dengan pemasaran.

STRUKTUR ORGANISASI PEMASARAN
Struktur organisasi pemasaran bagi sebuah perusahaan tidak selalu sama dengan perusahaan lainya, tergantung pada kondisi yang ada maupun tujuan yang akan dicapai. Sebagai salah satu fungsi pokok dalam perusahaan, manajer pemasaran yang kebanyakan bertanggung jawab pada direktur perusahaan.
PASAR
Definisi pasar dikemukakan oleh W.J. Stanton, yaitu : Pasar adalah orang-orang yang mempunyai keingginan untuk puas, uang untuk berbelanja, dan kemauan untuk membelanjakannya. Tiga Unsur penting yang terdapat pada Pasar, yakni :
• Orang dengan segala keinginan.
• Daya beli mereka.
• Kemauan untuk membelanjakan uangnya.
A. Macam-macam Pasar
Pasar dikelompokan ke dalam 4 golongan, yakni :
1. Pasar konsumen adalah sekelompok pembeli yang membeli barang untuk dikonsumsi, bukanya dijual atau diproses lebih lanjut.
2. Pasar industri adalah pasar yang terdiri atasindividu-individu dan lembaga atau organisasiyang membeli barang-barang untuk dipakai lagi, baik secara langsung maupun tidak langsung, dalam memproduksi barang lain yang kemudian dijual.
3. Pasar penjual adalah suatu pasar yang terdiri atas individu-individu dan organisasi yang membeli barang-barang dengan maksud untuk dijual kembali atau disewakan agar mendapatkan laba.
4. Pasar Pemerintah adalah pasaryang dimana terdapat lembaga-lembaga pemerintah, seperti : departemen-departemen, direktorat, kantor-kantor dinas, dan instansi lainya.
B. Segmentasi Pasar
Segmentasi Pasar adalah kegiatan membagi-bagi pasar yang bersifat heterogen dari suatu produk ke dalam satuan-satuan pasar(segmen pasar)yang bersifat homogen.

MARKETING MIXDAN PRODUK

A. Pengertian Marketing Mix
Marketing mix adalah kombinasi dari empat variabel atau kegiatan yang merupakan inti dari sistem pemasaran perusahaan, yakni : Produk, Struktur harga, kegiatan promosi, dan sistem distribusi. Marketing mix merupakan satu perangkat yang akan menentukan tingkat keberhasilan pemasaran bagi perusahaan, dan semua ini ditunjukan untuk memberikan kepuasan kepada segmen pasar atau konsumen yang dipilih.

B. Pengertian Barang
Barang/Produk adalah suatu sifat yang kompleks baik dapat diraba maupun tidak dapat diraba, termasuk bungkus, warna, harga, prestise perusahaan dan pengecer, pelayanan perusahaan dan pengecer, yang diterima oleh pembeli untuk memuaskan keinginan atau kebutuhan.

C. Penggolongan Barang menurut Tingkat Pemakaian dan Kekongkritanya
Barang-barang dibagi menjadi dua, yakni :
1. Barang Tahan Lama(durable goods), adalah barang-barang yang secara normal dapat dipakai berkali-kali, jadi dapat dipakai untuk jangka waktu yang relatif lama. Misalnya : Pakaian, mesin tulis, kacamata, dan sebagainya.
2. Barang tidak Tahan Lama(nondurable goods), barang-barang yang secara normal hanya dapat dipakai satu kali atau beberapa kali saja, artinya sekali barang itu dipakai akan habis, rusak, atau tidak dapat dipakai lagi, seperti : Sabun, makanan, dan sebagainya.
3. Jasa adalah kegiatan, manfaat, atau kepuasan yang ditawarkan untuk dijual, misalnya : jasa reparasi, jasa potong rambut, jasa pendidikan, dan sebagainya.

D. Penggolongan Barang menurut Tujuan Pemakaiannya oleh Si Pemakai
Penggolongan barang menurut tujuan pemakaiannya oleh si pemilik dapat digolongkan menjadi dua golongan, yakni :

1. Barang Konsumsi adalah barang-barang yang dibeli utuk dikonsumsi. Barang konsumsi dapat dikelompokan menjadi tiga golongan, yakni : Barang konvenien, barang shopping, barang spesial.

2. Barang Industri adalah barang-barang yang dibeli untuk diproses lagi atau untuk kepentingan dalam industri, baik secara langsung atau tidak langsung dipakai proses produksi. Barang industri dapat dibagi menjadi lima golongan, yakni : Bahan baku, Komponen dan barang setengah jadi, perlengkapan operasi, instalasi,peralatan ekstra.

E. Siklus Kehidupan barang(Product Life cycle)
Seperti halnya manusia, barang juga memiliki siklus kehidupan/umur(life cycle)yang terdiri atas beberapa tahap sejak barang diperkenalkan sampai tidak lagi terdapat di pasaran, ini disebut sebagai siklus kehidupanbarang. Siklus kehidupan barang ini terdiri atas limatahap, yakni : Tahap Perkenalan, Tahap Pertumbuhan, Tahap kedewasaan dan Kejenuhan, Tahap Kemunduran.

F. Merk/ Brand
Brand adalah suatu nama, istilah simbol, atau disain(rancangan), atau kombinasinya yang dimaksudkan untuk memberi tanda pengenal barang atau jasa dari seorang penjual atau sekelompok penjual penjual dan untuk membedakannya dari barang-barang yang dihasilkan oleh pesaing.

SALURAN PEMASARAN

A. Pengertian Saluran Distribusi
Saluran distribusi untuk suatu barang adalah saluran yang digunakan oleh produsen untuk menyalurkan barang tersebut dari produsen sampai ke konsumen atau pemakai industri. Lembaga-lembaga yang ikut mengambil bagian dalam penyaluran barang ini adalah : Produsen, perantara, dan konsumen akhir atau pemakai industri.

B. Alternatif Saluran Distribusi untuk Barang Konsumsi dan Barang Industri
Perantara adalah individu lembaga bisnis yang beroperasi di antara produsen dan konsumen atau pembeli industri. Macam-macam perusahaan adalah : Pedagang besar, Pengecer, Agen.

C. Saluran Distribusi Ganda
Masalah dalam pemilihan saluran distribusi, faktor-faktor tersebut antara lain :
• Jenis barangyang dipasarkan.
• Produsen yang menghasilkan produknya.
• Penyalur yang bersedia ikut mengambil bagian.
• Pasaryang dituju.

D. Perantara Saluran
Perantara saluran melaksanakan berbagai macam fungsi pemasaran, seperti : Penyimpanan, pengangkutan, dan sebagainya. Jenis-jenis perantara, yakni :
• Pedagang Besar, merupakan salah satu lembaga saluran yang penting, terutama untuk menyalurkan barang konsumen.
• Pengecer, mempunyai peranan yang tinggi karena berhubungan secara langsung dengan konsumen akhir. Jenis-jenis pengecer, terdapat tiga golongan, yakni : General merchandise store, single-line store, specialty store.
• Agen, memiliki jenis-jenis antara lain : Agen penjualan, agen pembelian, agen pengangkutan.

E. Jumlah Perantara dalam Saluran
Produsen mempunyai tiga alternatif yang dapat ditempuhnya, yaitu :
• Distribusi Intensif, merupakan suatu srategi yang digunakan oleh perusahaan dengan menggunakan sebanyak mungkin penyalur(terutama pengecer)untuk mencapai konsumen, agar kebutuhan mereka cepat terpenuhi.
• Distribusi Selektif, merupakan suatu strategi yang digunakan oleh perusahaan dengan menggunakan sejumlah pedagang besar dan/atau pengecer yang terbatas dalam daerah geografis tertentu.
• Distribusi Eksklusif, merupakan suatu strategi yang digunakan oleh perusahaan dengan hanya menggunakan satu pedagang besar atau pengecer di daerah pasar tertentu.

F. Distribusi Fisik
Distribusi fisik dipakai untuk menggambarkan luasnya kegiatan pemindahan suatu barang ke tempat tertentu pada saat tertentu. Dua masalah penting yang terdapatdalam kegiatan distribusi fisik adalah :
1. Pengangkutan, pemindahan barang melalui suatu jalan atau jalur yang mengambil tempat di antara lembaga-lembaga saluran, atau antara lembaga saluran dengan konsumen. Agen pengangkutan dapat dibedakan menurut dua cara, yaitu :
• Penggolongan sesuai dengan metode pengangkutannya.
• Penggolongan sesuai dengan bentuk hukumnya.
2. Penyimpanan.

PENENTUAN HARGA

A. Arti dan Pentingnya Harga
Harga adalah sejumlah uang(ditambah beberapa barang kalau mungkin)yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari barang beserta pelayanannya. Prinsip bagi manajemen dalam menentukan harga yang telah ditentukan dengan jumlah yang cukup untuk menutup ongkos-ongkos dan menghasilkan laba.

B. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tingkat Harga
Dalam kenyataan tingkat harga yang terjadi dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti:
• Keadaan Perekonomian.
• Penawaran dan permintaan.
• Elastisitas Permintaan.
• Persaingan.
• Biaya.
• Tujuan Perusahaan.
• Pengawasan Pemerintah.

C. Metode-metode Penetapan Harga

Ada dua pendekatan pokok dalam penentuan harga jual, yaitu :
1. Penetapan Harga Biaya Plus(Cost-Plus Pricing Method), Harga jual per unit ditentukan dengan menghitung jumlah seluruh biaya per unit ditambah jumlah tertentu untuk menutup laba yang dikehendaki pada unit tersebut(disebut marjin). Jadi harga juaal produk itu dapat dihitungdengan rumus : BIAYA TOTAL + MARJIN = HARGA JUAL
2. Penetapan Harga Mark-Up(Mark-Up Pricing Method), Pedagangyang membeli barang-barang dagangan akan menentukan harga jualnya setelah menambah harga beli dengan sejumlah mark-up. HARGA BELI + MARK UP = HARGA JUAL
3. Penetapan harga Break-even(break-even Pricing), perusahaan akan mendapatkan laba bilamana penjualan yang dicapai berada di atas titik break-even(titik pas-pasan), jika penjualan berada dibawah titik breah-even, maka perusahaan akan menderita rugi.
4. Penetapan Harga dalam hubungannya dengan Pasar, penentuan harga tidak didasarkan pada biaya, tetapi justru harga yang menentukan biaya bagi perusahaan.

D. Politik Penetapan Harga
Ada empat penetapan politik dalam menentukan harga, yakni :

1. Penetapan Harga Psikhologi, digunakan untuk penjualan barang pada tingkat pengecer.

2. Price Lining, lebih sering atau banyak digunakan oleh pengecer dari pada pedagang besaratau produsen.

3. Potongan Harga, merupakan pengurangan dari harga yang ada.ada beberapa jenis potongan yang dapat diberikan penjual, yakni : Potongan kuantitas, potongan dagang, potongan tunai, dan potongan musiman.

4. Penetapan Harga Geografis.

PROMOSI DAN PERIKLANAN
A. Promosi

Promosi merupakan salah satu variabel marketing mixyang digunakan oleh perusahaan untuk mengadakan komunikasi dengan pasarnya. Beberapa kegiatan yang ada dalam promosi da empat, yakni :
B. Periklanan

Periklanan adalah komunikasi non-individu, dengan sejumlah biaya, melalui berbagai media yang dilakukan oleh perusahaan, lembaga non-laba, serta individu-individu. Adapun masalah-masalah, yakni :
• Tujuan Periklanan, menjual atau meningkatkan penjual barang atau jasa.
• Jenis Periklanan, periklanan digolongakan menjadi dua, yakni : periklanan barang(product advertising), periklanan kelembagaan(Institusional advertising).
• Media Periklanan, jenis-jenis media tersebut adalah : Surat kabar, majalah, radio, televisi, pos langsung.
• Biro Periklanan, merupakan lembaga bisnis yang berdiri sendiri, yangmengkhususkan kegiatan dibidang perencanaan.

PERSONALSELLING, PROMOSI, PENJUALAN, DAN PUBLISITAS
A. Personal Seling

Personal Seling adalah interaksi antara individu, saling bertemu muka yang ditunjukan untuk menciptakan, memperbaiki, menguasai, atau mempertahankan hubungan pertukaran yang saling menguntungkan dengan pihak lain. Materi yang dibahas di personal seling, yakni :

1. Proses Personsl Selling, tahap yang perlu dalakukan dalam proses personal seling, yakni : persiapan sebelum penjualan, penentuan lokasi pembeli potensial, pendekatan pendahuluan, melakukan penjualan, pelayanan sesudah penjualan.
2. Jenis Tugas Penjualan dan Salesman, jenis tugas-tugas penjualan beserta salesmannya, yakni : Trade sellingdan merchandising salesman, missionary selling dan detailman, technical selling dan sales engineer, new business selling dan pioneer product salesman.
B. Promosi Penjualan

Promosi penjualan, merupakan kegiatan tersebut dapat digunakan mendukung kegiatan promosi yang lain.

C. Publisitas
Publisitas merupakan salah satu kegiatan promosi yang dilakukan melalui suatu media.

Rizki Rahmattullah
29210532
1EB17

Minggu, 24 Oktober 2010

Pengantar Bisnis 5

DESAIN DAN PERILAKU ORGANISASI


Pengertian Organisasi

1. Apakah yang dimaksud dengan organisasi
Organisasi adalah suau proses tersusun yang orang-orang berinteraksi untuk mencapai tujuan. Organisasi sendiri mempunyai 3 elemen, dimana ketiga elemen itu adalah :
a. Interaksi manusia,
b. kegiatan mengarah pada tujuan dan
c. struktur.

Organisasi Formal dan Informal

a. Organisasi Formal
Merupakan system tugas, hubungan wewenang, tanggung jawab, dan pertanggung jawaban yang dirancang oleh manajemen agar pekerjaan dapat dilakukan.
Beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam penyusunan struktur organisasi formal adalah :
1. Wewenang
2. Tanggung Jawab
3. Pertanggung Jawaban
4. Delegasi
5. Koordinasi

b. Organsasi Informal
Suatu jaringan hubungan pribadi dan sosialyang mungkin tidak dilakukan atas dasar hubungan wewenang formal.
Setiap organisasi akan selalu melakukan interaksi dari individu satu ke individu lain dan menjalin keakraban. Para manajer sendiri menghendaki untuk menjauhi organisasi informal karena terkadang bertentangan dengan perintah-perintah formal. System interaksi dalam informal pun bersifat komunikasi system tanam rambat dimana informasi yang ada berjalan cepat dari mulut dan mulut dan mengakibatkan informasi yang didapatkan berlebihan.
Meski banyak kekurangan dalam organisasi informal namun dalam prakteknya mereka merupakan cara terbaik untuk memberikan informasi yang diperlukan bagi pelaksanaan tugas.

c. Sentralisasi VS Desentralisasi
1. Organisasi yang Disentralisir : merupakan sebuah system yang wewenang dan pengendaliannya dipegang disatu pusat.
2. Organisasi yang Didesentralisir : merupakan suatu system sistematis untuk mendelegasikan kepada jenjang bawah semua wewenang kecuali yang harus dilakukan pada jenjang tertinggi.

Struktur Organisasi Dan Penyusunnya

1. Pembentukan Struktur Organisasi.
3 elemen kunci setiap organisasi : (1) Interaksi Kemanusiaan (2) Kegiatan yang terarah ke tujuan (3) Struktur. Setiap perusahaan pun memiliki tujuan yang bersifat luas dan tidak memberikan ciri kegiatan kerja secara individual. Akibatnya terdapat pecahan tujuan-tujuan:
a. Hierarki Tujuan
berlingkup pada tujuan perusahaan keseluruhan sampai tujuan-tujuan khusus yang ditetapkan untuk masing-masing karyawan.

b. Departementalisasi
dimulai dengan penganalisisaan kegiatan-kegiatan utama organisasi. Berupa produksi, pemasaran, pembelanjaan, dan personalia.

c. Wewenang dan Tanggung Jawab
manajer harus menyerahkan sebagian kegiatannya kepada bawahannya untuk mencurahkan waktunya untuk tugas manajerialnya. Penugasan kepada bawahan ini disebut pendelegasian.

Dalam wewenang dan tanggung jawab dipertanyakan berapa banyak bawahan yang harus ada di bawah seorang manajer, faktor-faktor kritis yang menentukan rentangan pengendalian yang optimal adalah :
1. Jenis Pekerjaan
2. Pelatihan Karyawan
3. Kemampuan Manajer
4. Efektifitas Komunikasi.
Sebuah organisasi juga harus menjamin komunikasi yang efektif (mudah dimengerti dan jelas) juga harus menghindari pertumbuhan organisasi yang tidak perlu.

Bentuk-Bentuk Struktur Organisasi

Bagan organisasi atau struktur organisasi dibuat untuk memperjelas organisasi dari perusahaan itu sendiri. Bentuk struktur pada pokoknya ada empat :

a. Organisasi Garis (Line Organization)
kelebihan : - adanya kesatuan dalam pimpinan dan perintah
- Pimpinan lebih cepat mengambil keputusan
- Pimpinan lebih cepat memberikan perintah
- Menghemat biaya
Kekurangan : - Sering terdapat birokrasi
- Tidak adanya spesialisasi
- Kurangnya kerjasama

b. Organisasi Garis dan Staf
Kelebihan : - Pemimpin lebih leluasa dalam memberikan saran
- Keefisiensian kerja
- Staf dapat mendidik para petugas
- Adanya kesatuan dalam kepemimpinan
Kekurangan : - Dapat menimbulkan pertentangan
- Menimbulkan anggapan negative
- Penyalahan bila tidak ada hasil atas saran yang diberikan

c. Organisasi Fungsional
Kelebihan : - Adanya spesialisasi
- Tugas manajer lebih ringan
Kekurangan : - Tidak adanya kejelasan akan pimpinan dan perintah
- Tidak ada penghubung dengan atasan
- Kesulitan lamban diatasi
- Kurangnya koordinasi

d. Organisasi Komite
Kelebihan : - Forum bertukar pendapat
- Hasil keputusan lebih baik
- Koordinasi lebih baik
- Adanya pengawasan
Kekurangan : - adanya kesibukan dari masing-masing pihak
- Keharusan untuk berkompromi
- Adanya kesimpang siuran
- Tidak mempunyai back-up atas saran yang diberikan
e. Organisasi Matrik
Kelebihan : - Luwes
- Memberikan metode
- Memberikan alat inovasi
Kekurangan : - Masalah dapat muncul
- Kesulitan mengembangkan tim terpadu
- Konflik dapat muncul

 Perilaku Keorganisasian

Prediktor-prediktor penting dalam organisasi kerja meliputi :
1. kelompok kerja
Merupakan sekumpulan karyawan yang secara bersama-sama mempunyai pekerjaan yang serupa (umum) dan melihat diri mereka sebagai satu kelompok.

2. Motivasi Kerja
Motivasi merupakan motif intern yang menyebabkan orang berperilaku seperti yang mereka lakukan. Motivasi juga dapat timbul jika sebuah kebutuhan yang mereka inginkan dapat terpenuhi melalui kegiatan tersebut. Dan itu masuk kedalam jenjang kebutuhan karyawan.
Jenjang kebutuhan karyawan
Teori motivasi Maslow menekankan dua ide dasar yakni :
      1. Orang yang mempunyai banyak kebutuhan, tetapi hanya kebutuhan-kebutuhan yang belum terpenuhi saja yang dapat mempengaruhi perilaku manusia.
      2.kebutuhan manusia dikelompokkan dalam sebuah hierarki kepentingan. Jika satu kebutuhan terpenuhi, kebutuhan lain yang tingkatannya lebih tinggi akan muncul dan memerlukan pemuasan.
Pekerjaan itu sendiri dapat menjadi sebuah motivator untuk memotivasi manusia.

3.Pekerjaan dan Sikap Jabatan

Oleh Musslemah dan Jackson kepuasan jabatan dipandang sebagai indicator yang bermanfaat bagi manajemen untuk menentukan apakah terdapat bidang-bidang masalah dalam angkatan kerja organisasi. Moral merupakan sikap umum dari angkatan kerja dalam sebuah perusahaan terhadap jabatan mereka. Sedangkan kepuasaan jabatan merupakan istilah lain yang memberikan arti banyak tentang hal yang sama.

4.Kepemimpinan

Manajer yang baik pasti akan mendapatkan hasil pekerjaan lebih banyak dari bawahannya dengan sikap sebagai pemimpin yang baik. Untuk melihat gaya kepemimpinan yang sesuai selain melihat posisi manajer yang menghendaki segalanya tetapi harus melihat juga tentang menggunakan struktur organisasi secara efektif.
Rizki Rahmattullah
292910532
1EB17

Minggu, 17 Oktober 2010

Pengantar Bisnis 4

PENGERTIAN MANAJEMEN
Arti dan Fungsi Manajemen
Manajemen adalah ilmu dan seni merencanakan, mengorganisasi, mengarahkan, mengkoordinasikan serta mengawasi tenaga manusia dengan bantuan alat-alat untk mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan
Manajemen mempunyai lima fungsi, yaitu:
1.      Perencanaan
2.      Pengorganisasian
3.      Pengarahan
4.      Pengkoordinasian
5.      Pengawasan
Setiap kegiatan yang dilakukan oleh seseorang atau sebuah lembaga tentu mempunyai tujuan, dan untuk mencapai tujuan tersebut dibutuhkan perencanaan terlebih dahulu, secara garis besar, in menggambarkan tentang:
a.       Apa
b.      Bagaimana
c.       Mengapa dan
d.      Kapan akan dilakukan
Setelah perencanan baru ditentukan siap, bagaimana, wewenang, dan tanggung jawab kegiatan masing-masing. Untuk mencapai tijuan harus ada kegiatan, dalam mana kegiatan-kegiatan yang sama harus disatukan did lama suatu wadah yang disebut fungsi. Sebuah rencana yang sudah ditetapkan sekarang dimaksudkan ubtuk dilaksanakan pada waktu-waktu mendatang. Untuk menghilangkan atau menjaga agar penyimpangan yang terjadi tidak terlampau dan jauh dari rencanannya, maka perulah diadakan pengawasan. Namun demikian tidaklah berarti tugas pengawasan hanyalah menjaga penyimpangan tidak jauh melampaui standard yang telah di tetapkan
Jenjang Manajemen
            Perusahaan-perusahaan besar biasanya mempunyai paling sedikit iga jenjang manajemenketiga jenis tersebut adalah:
a.      Manajemen Puncak
Jenjang tertinggi adalah manajemen puncak, sering disebut manajer senior atau eksekutif kunci. Jenjang ini meliputi dewan direktur, direktur utama atau chief executive officer (CEO), dan pimpinan lain bertugas menyusun rencana umum perusahaan dan mengambil keputusan-keputusan penting hal-hal seperti penggabungan (merger), produk baru, dan pengeluaran saham.

b.      Manajemen Madya
Manajemen madya atau manajemen administratif, meliputi pimpinan pabrik atau manajer divisi mempunyai tanggung jawab dalam penyusunan rencana operasi yang melaksanakan rencana-rencana umum dari manajer puncak.
c.       Manajemen Operasional
Tugasnya menyangkut pelaksanan rencana yang dibuat oleh para manajer madya. Manajer operasional sering disebut “ supervisor garis pertama” mereka bertanggung jawab melakukan supervisi kepada para karyawan yang mengerjakan kegiatan harian.
Gerakan Manajemen Ilmiah
            Perusahaan yang ingin maju selalu berusaha mendapatkan cara-cara yang efisien untuk mengelola produktivitas dan pada saat yang sama menurunkan biaya produksi. Tetapi sekitar tahun 1885,  Frederick W, taylor (1856-1915) merupakan salah seorang yang pertama kali mempelajari metode kerja. Tahun 1911, Taylor bapak dari gerakan manajemen ilmiah, buku yang berjudul The Principal of Scientific Management. Prinsip-prinsip tersebut adalah:
Prinsip 1: semua pekerjaan dapat diobservasi dan dianalisis
Prinsip 2: orang yang tepat untuk memangku jabatan dapat dipilih dan dilatih secara ilmiah
Prinsip 3: menyamakan gaji dengan hasil kerja
Prinsip 4: menempatkan manajer dalam perencanaan, persiapan dan pemeriksaan pekerjaan
SEKOLAH-SEKOLAH TENTANG PEMIKIRAN MANAJEMEN

·        Sekolah Klasik (classical school)
Sekolah klasik telah memberikan saran tentang fungsi-fungsi manajemen primer, yaitu perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian.

·        Sekolah Perilaku (behavioral school)
Sekolah perilaku yang juga disebut leadership, human relations, atau behavioral sciences school of management, telah menjadi populer dalam tahun 1950-an.
Sekolah perilaku tersebut menarik beberapa disiplin seperti psikologi dan sosiologi sebagai bagian dari latar belakang pendidikan manajer.

·        Sekolah Ilmu Manajemen ( manajement science school )
Sekolah ilmu manajemen ini melibatkan matematik dan statistik. Ilmu manajemen merupakan suatu pendekatan kuantitatif  yang memberikan alat untuk menyelesaikan masalah-masalah bisnis.

·        Analisis Sistem
Analisis sistem menawarkan suatu alat untuk melihat kegiatan intern dan ekstern dari perusahaan.

Sistem adalah suatu unit yang dibentuk dari dua atau lebih bagian-bagian independen yang berinteraksi untuk membentuk suatu organisme fungsi.

·        Manajemen Hasil
MBO (management by objectives) adalahsuatu program untuk meningkatkan motivasi dan pengendalian karyawan.
Mereka yang telah menggunakan program-program MBO percaya bahwa program itu mempunyai manfaat yang pasti.

PERENCANAAN

·        Bentuk-bentuk Perencanaan

a.      Tujuan (objective)
Tujuan merupakan suatu sasaran di mana kegiatan itu diarahkan, dan diusahakan untuk sedapat mungkin dicapai dalam jangka waktu tertentu.

b.      Kebijakan (policy)
Kebijakan adalah suatu pernyataan atau pengertian untuk menyalurkan pikiran dalam mengambil keputusan terhadap tindakan-tindakan untuk mencapai tujuan.
c.       Strategi
Strategi merupakan tindakan penyesuaian dari rencana yang telah dibuat.
d.      Prosedur
Prosedur merupakan tindakan yang akan dilaksanakan untuk waktu mendatang. Adanya prosedur akan lebih memudahkan pelaksanaan semua tindakan .
e.      Aturan (rule)
Aturan adalah suatu tindakan yang spesifik dan merupakan bagian dari prosedur.
f. Program
Program merupakan campuran antara kebijakan prosedur, aturan dan pemberian tugas yang disertai dengan suatu anggaran (budget); semuanya ini akan menciptakan adanya tindakan.

·        Kegunaan Perencanaan
a.      Mengurangi Ketidakpastian serta perubahan pada Waktu Mendatang
Sebalum melakukan sesuatu untuk waktu yang akan datang, lebih dulu dibuat suatu pedoman atau dasar atau standard dimana standard ini dapat dipakai sebagai ukuran.
b.      Mengarahkan Perhatian pada Tujuan
Perencanaan dibuat untuk digunakan sebagai penentu arah didalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Perancanaan yang baik akan memberikan arah dari masing-masing bagian dalam organisasi menuju kepada satu sasaran/ tujuan yang telah ditetapkan.
c.       Memperingan Biaya
Dengan adanya perencanaan memungkinkan diadakan penghematan ongkos-ongkos, sebab semua kegiatan dapat dilakukan secara efisien dan efektif.
d.      Merupakan Sarana untuk Mengadakan Pengawasan
Pengawasan dilakukan dengan membandingkan apa yang telah dilakukan dengan apa yang telah direncanakan.

·        Langkah-langkah Penyusunan Perencanaan
a.      Menetapkan Tujuan
Langkah pertama yang harus dilakukan dalam menyusun perencanaan adalah menetapkan tujuan. Tujuan menggambarkan tentang apa yang diharapkan dapat dicapai dan merupakan suatu titik akhir tentang apa yang harus dikerjakan.
b.      Menyusun Anggapan-anggapan (premising)
Langkah kedua yang harus dilakukan dalam menyusun perencanaan adalah menciptakan, mencari kesesuaian penggunaan dan menyebarkan anggapan perencanaan. Anggapan-anggapan yang dicari adalah anggapan yang diperkirakan dapat memberikan pengaruh terhadap suatu rencana.
c.       Menentukan Berbagai Alternatif Tindakan
Banyak sekali cara yang dapat ditempuh untuk mencapai suatu tujuan.
d.      Mengadakan Penilaian terhadap Alternatif-alternatif Tindakan yang sudah Dipilih
Hasil kerja yang telah dicapai oleh seeorang sulit untuk diukur keefektifannya tanpa adanya perencanaan.
e.      Mengambil Keputusan
Setelah diadakan pernilaian dengan mengadakan pembandingan serta pertimbangan-pertimbangan yang masak terhadap berbagai alternatif.
f.        Menyusun Rencana Pendukung
Dibuatnya suatu perencanaan membutuhkan pula dukungan dari perencanaan yang lain.

·        Perencanaan Merupakan proses Pendekatan yang Rasional
Dapatlah dikatakan bahwa perencanaan merupakan suatu proses pendekatan yang rasional untuk waktu yang akan datang.

·        Jangka Waktu Perencanaan
Perencanaan dapat dikelompokan menjadi tiga golongan,yaitu:
-         Perencanaan jangka panjang
-         Perencanaan jangka Menengah
-         Perencanaan jangka pendek
Perencanaan pembangunan duapuluh lima tahun diindonesia yang dikenal dengan nama Era Pembangunan, merupakan salah satu contoh perencanaan jangka panjang.

·        Faktor-faktor yang Membatasi Perencanaan
a.      Sulitnya Mencari Anggapan Secara Teliti
Kesulitannya mencari anggapan secaa teliti merupakan salah satu faktor yang membatasi perencanaan. Oleh karena itu, anggapan-anggapan yang tepat pun sulit untuk ditentukan.
b.      Perubahan yang Sangat Cepat
Suatu kehidupan yang bersifat dinamis dapat dikatakan baik. Akan tetapi , jika perubahan yang terjadi terlalu cepat, maka dapat menimbulkan berbagai kesulitan dalam menyusun suatu perencanaan.
c.       Kekuatan Internal
Kekuatan internal merupakan kekuatan yang tercipta dan berasal dari dalam organisasi/perusahaan.
-         Kekuatan Psikhologis
Kadang-kadang orang kalau sudah mempunyai suatu pendapat sulit untuk diubah, demikian pula cara berfikirnya.
-         Kekuatan karena adanya Prosedur dan Kebijakan
.Sekali prosedur dan kebijakan ini dibuat dan dapat diterima oleh orang banyak, maka sulitlah untuk diubah.
-         Kekuatan Sumber Daya dan Dana
 Kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan perubahan di waktu mendatang  menjadi sangat terbatas.
d.      Kekakuan Eksternal
Kekakuan eksternal ini sangat sulit untuk dikendalikan dan diawasi oleh para manajer. Dengan demikian faktor tersebut sangat membatasi suatu perencanaan.
e.      Waktu dan Biaya
Waktu yang harus dikeluarkan untuk menyusun suatu peramalan, menilai berbagai alternatif atau aspek-aspek lain dari perencanaan dapat dikatakan tidak terbatas.

·        Pengambilan Keputusan
a.      Syarat Pengambilan Keputusan
-         Harus berusaha untuk mendapatkan suatu tujuan yang tidak terpenuhi tanpa melalui tindakan yang positive.
-         Harus dapat mengetahui dengan jelas tentang tujuan-tujuan manakah yang dapat dicapai beserta segala kekurangannya.
-         Harus mempunyai kemampuan untuk mengadakan analisis dan penilaian berbagai alternatif sesuai dengan tuntutan-tuntutan untuk mencapai tujuan.
-         Harus bersikap optimis dan mempunyai kemauan yang kuat untuk memilih alternatif yang paling baik.

b.      Alat Pengambilan Keputusan
 Untuk mengambil keputusan yang rasional perlu digunakan alat-alat seperti:
-         operation research
-         teori probabilitas
-         linear progamming

alat-alat pengambilan keputusan:
-         Analisa Risiko
Pertimbangan untuk memasarkan produk baru ke pasar misalnya tergantung kepada beberapa variabel kritis berikut:
1.      Biaya pengenalan
2.      Biaya produksi
3.      Investigasi modal yang dibutuhkan
4.      harga dan
5.      market share yang dapat dicapai

-         Pohon Keputusan (decision Tree)
Cara lain yang dapat ditempuh untuk menganalisis keputusan adalah dengan jalan melihat berbagai kemungkinan arah yang dapat diambil dari berbagai jenis keputusan. Suatu keputusan yang diambil dapat menimbulkan berbagai akibat dan kemungkinan ini yang disebut pohon keputusan.

PENGORGANISASIAN

·        Pengertian
Setiap organisasi memiliki tiga komponen pokok yaitu : personalia, fungsi dan faktor-faktor fisik, yang kesemuanya ini merupakan sarana untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Dengan demikian fungsi pengorganisasian dapat dikatakan sebagai proses menciptakan hubungan antara berbagai fungsi, personalia dan faktor-faktor fisik agar semua pekerjaan yang dilakukan dapat bermanfaat serta terarah pada suatu tujuan.
Hubungan-hubungan yang timbul didalam organisasi dapat berbentuk:
a.      Hubungan Informal
Hubungan yang menyangkut dengan kemanusiawian.
b.      Hubungan Formal
Hubungan yang dilakukan dengan sengaja.

Dalam hubungan formal terdapat tiga hubungan dasar yaitu :
1.      Tanggung Jawab
Kewajiban-kewajiban bagi individu untuk melaksanakan tugas yang telah ditetapkan.
2.      Wewenang
Hak untuk mengambil keputusan tentang apa yang harus dilakukan oleh seseorang.
3.      Pertanggung jawaban
Hasil pekerjaan yang telah dicapai dimana hasil pekerjaan tersebut harus dilaporkan kepada pihak yang berwenang.

·        Pola Hubungan antar Komponen Organisasi

Semua tugas-tugas yang dijalankan diorganisir untuk mencapai tujuan, dalam mana tujuan tersebut merupakan titik tolak proses pengorganisasian .
Jadi, antara tujuan, fungsi, tanggung jawab, wewenang serta pertanggung jawaban mempunyai hubungan yang erat, dan berkaitan satu dengan lainnya.

·        Rentangan Kekuasaan
Faktor-faktor yang mempengaruhi banyak sedikitnya frekuensi hubungan antara pimpinan dengan bawahan yaityu :
a.      Latihan dari Bawahan
Bawahan yang mendapatkan latihan sempurna akan mengurangi frekuensi hubungan dengan pimpinannya.
b.      Pendelegasian Wewenang
Organisasi yang kurang teratur dapat memberikan pengaruh yang kurang menguntungkan terhadap frekuensi hubungan antara pimpinan dan bawahan.
c.       Perencanaan
Dalam hal ini penyusunan perencanaan, kerja perencanaan, wewenang dari pelaksana dan sejauh mana para pelaksana dapat memahaminya, sangat mempengaruhi hubungan mereka dengan pimpinan.
d.      Teknik Komunikasi.
Teknik komunikasi yang baik akan mempengaruhi pula rentangan kekuasaan yang ada. Selain mudah dimengerti perintah-perintah dari pimpinan juga akan mempererat hubungan dengan bawahannya.

·        Dasar-dasar Penggolongan Bagian didalam Organisasi
Pengelompokan menjadi bagian-bagian di dalam sebuah organisasi dapat didasarkan pada beberapa faktor berikut :

a.      Didasarkan pada Suatu Angka
Dasar penggolongan dengan menggunakan angka ini biasanya terdapat di bidang kemiliteran.
b.      Didasarkan pada Waktu
Dasar waktu biasa dipakai dalam pelaksanaan tugas-tugas dipabrik.
c.       Didasarkan pada Fungsi Perusahaan
Masing-masing karyawan yang berada dibagian produksi tidak perlu menjalan kan aktivitas-aktivitas yang menjadi tanggung jawab bagian keuangan.
d.      Didasari pada Luas Daerah Operasi
Sebuah perusahaan yang memiliki daerah operasi sangat luas, dapat mendirikan cabang-cabang di beberapa daerah.
e.       Didasarkan pada jenis Barang yang Dihasilkan
Memerlukan kemampuan teknis yang berbeda pula.
f.        Didasarkan pada Jenis Langganan
Diadakan penggolongan karyawan beserta aktivitasnya menurut jenis langganan perusahaan.
·        Karakteristik Struktur Organisasi

Ada dua karakteristik dasar:

-         Keseimbangan dalam Organisasi
Adanya beberapa bagian didalamnya.

-         Fleksibel
Kemampuan dari struktur organisasi untuk menyesuaikan diri.
  • Pengarahan
*Prinsip-prinsip pengarahan:
a. Prinsip mengarah kepada tujuan
b. Prinsip keharmonisan dengan tujuan 
c. Prinsip kesatuan komando
*Cara-cara pengarahan
a. Orientasi : Orientasi adalah pengarahan dengan memberikan informasi yang perlu agar kegiatan dapat dilakukan dengan baik.
b. Perintah : Perintah merupakan permintaan dari pimpinan kepada bawahan untuk melakukan suatu hal.
c. Delegasi wewenang : Dalam pendelegasian wewenang ini pimpinan melimpahkan sebagian dari wewenang yang dimilikinya kepada bawahan.
*Komunikasi
Definisi komunikasi dapat diambil kesimpulan bahwa :
a. Dalam komunikasi ada hubungan antara orang dengan orang, orang dengan lembaga, atau sebaliknya.
b. Hubungan yang timbul untk menyampaikan gagasan atau informasi
c. Berguna untuk menciptakan hubungan yang serasi dan saling pengertian
*Motivasi  
Biasanya, keberhasilan yang dapat dicapai akan semakin besar jika para manajer mampu member dorongan (motivasi) karyawannya meskipun perencanaan dan organisasi tidak begitu sempurna. Motivasi ada dua macam yaitu :
  1.  Motivasi positif
  2.  Motivasi negatif
  • Pengkoordinasian
-Prinsip-prinsip koordinasi
a. Prinsip kontak langsung : koordinasi harus dicapai melalui hubungan antar manusia baik vertikal maupun horizontaL
b. Prinsip penekanan pada pentingnya koordinasi : koordinasi perlu dilakukan sejak membuat perencanaan sampai melaksanakan kebijakan.
c. Hubungan timbal balik antara faktor-faktor yang ada
d. Pelaksanaan fungsi koordinasi.

  • Pengawasan
Pengawasan merupakan fungsi terakhir yang harus dilaksanakan dalam manajemen. Cara yang dilakukan dalam pengawasan yaitu membandingkan segala sesuatu yang telah dijalankan dengan standard atau rencananya, serta melakukan perbaikan-perbaikan bila terjadi penyimpangan.
*Langkah-langkah pengawasan
a. Menciptakan standard : Standard merupakan kriteria untuk mengukur hasil pekerjaan yang sudah dikerjakan. Standard yang dibuat biasanya berdasarkan pada suatu kondisi kerja yang normal.
b. Membandingkan kegiatan yang dilakukan dengan standard.
Langkah kedua ini dilakukan untuk mengetahui samapai seberapa jauh adanya penyimpangan yang telah terjadi
c. Melakukan tindakan koreksi.
Langkah ketiga ini dilakukan dengan tujuan untuk memperbaiki dan menyempurnakan segala kegiatan.
*Syarat-syarat pengawasan yang baik
a.       Pengawasan harus mendukung sifat dan kebutuhan kegiatan (aktivitas)
b.      Pengawasan harus melaporkan setiap penyimpangan yang terjadi
c.       Pengawasan harus mempunyai pandangan ke depan
d.      Pengawasan harus obyektif, teliti dan sesuai standard yang digunakan
e.       Pengawasan harus luwes/fleksibel
f.       Pengawasan harus serasi dengan pola organisasi
g.      Pengawasan harus ekonomis
h.      Pengawasan harus mudah dimengerti
i.        Pengawasan harus diikuti dengan perbaikan/koreksi. 




 Rizki Rahmattullah
1EB17
29210532