Sabtu, 12 Oktober 2013

Tugas 1 Etika Profesi Akuntansi


Etika Profesi Akuntansi

Pengertian Etik
Pengertian etika (etimologi), berasal dari bahasa Yunani yaitu “Ethos” , yang berarti watak kesusilaan atau adat kebiasaan (custom). Etika biasanya berkaitan berat dengan perkataan moral yang merupakan istilah dari bahasa Latin, yaitu “Mos” dan dalam bentuk jamaknya “Mores”, yang berarti juga adat kebiasaan atau cara hidup seseorang dengan melakukan perbuatanyangbaikdanmenghindarihal-halyangburuk.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1995) Etika adalah nilai mengenai benar dan salahyangdianutsuatugolonganataumasyarakat.Etika adalah ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk,tentanghakdankewajibanmoral.
Etika adalah ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk, tentang hak dan kewajiban moral.Menurut Maryani & Ludigdo (2001) “Etika adalah seperangkat aturan atau norma atau pedoman yang mengatur perilaku manusia, baik yang harus dilakukan maupun apa yang harus ditinggalkan yang dianut oleh sekelompok atau segolongan masyarakat atau profesi” Etika disebut juga filsafat moral adalah cabang filsafat yang berbicara tentang praxis (tindakan) manusia.Etika tidak mempersoalkan bagaimana manusia harus bertindak.

Etika Menurut Ahli Filsafat
Menurut para ahli, etika tidak lain adalah aturan prilaku, adat kebiasaan manusia dalam pergaulan antara sesamanya dan menegaskan mana yang benar dan mana yang buruk. Perkataan etika atau lazim juga disebut etik, berasal dari kata Yunani ETHOS yang berarti norma-norma, nilai-nilai, kaidah-kaidah dan ukuran-ukuran bagi tingkah laku manusia yang baik, seperti yang dirumuskan oleh beberapa ahli berikut ini:
1.       Drs. O.P. SIMORANGKIR : etika atau etik sebagai pandangan manusia dalam berprilaku menurut ukuran dan nilai yang baik.
2.       Drs. Sidi Gajalba dalam sistematika filsafat : etika adalah teori tentang tingkah laku perbuatan manusia dipandang dari segi baik dan buruk, sejauh yang dapat ditentukan oleh akal.
3.       Drs. H. Burhanudin Salam : etika adalah cabang filsafat yang berbicara mengenai nilai dan norma moral yang menentukan prilaku manusia dalam hidupnya. Etika dalam perkembangannya sangat mempengaruhi kehidupan manusia. Etika memberi manusia orientasi bagaimana ia menjalani hidupnya melalui rangkaian tindakan sehari-hari. Itu berarti etika membantu manusia untuk mengambil sikap dan bertindak secara tepat dalam menjalani hidup ini. Etika pada akhirnya membantu kita untuk mengambil keputusan tentang tindakan apa yang perlu kita lakukan dan yang pelru kita pahami bersama bahwa etika ini dapat diterapkan dalam segala aspek atau sisi kehidupan kita, dengan demikian etika ini dapat dibagi menjadi beberapa bagian sesuai dengan aspek atau sisi kehidupan manusianya.
v Filsuf Aristoteles, dalam bukunya Etika Nikomacheia, menjelaskan tentang pembahasan Etika, sebagai berikut:
      Terminius Techicus, Pengertian etika dalam hal ini adalah, etika dipelajari untuk ilmu pengetahuan yang mempelajari masalah perbuatan atau tindakan manusia.
      Manner dan Custom, Membahas etika yang berkaitan dengan tata cara dan kebiasaan (adat) yang melekat dalam kodrat manusia (In herent in human nature) yang terikat dengan pengertian “baik dan buruk” suatu tingkah laku atau perbuatan manusia.
v  Pengertian dan definisi Etika dari para filsuf atau ahli berbeda dalam pokok perhatiannya; antara lain:
·         Merupakan prinsip-prinsip moral yang termasuk ilmu tentang kebaikan dan sifat dari hak (The principles of morality, including the science of good and the nature of the right)
·         Pedoman perilaku, yang diakui berkaitan dengan memperhatikan bagian utama dari kegiatan manusia. (The rules of conduct, recognize in respect to a particular class of human actions)
·         Ilmu watak manusia yang ideal, dan prinsip-prinsip moral sebagai individual. (The science of human character in its ideal state, and moral principles as of an individual)
·         Merupakan ilmu mengenai suatu kewajiban (The science of duty)

 Praktek Etika di kehidupan.

·                     Etika sebagai mahasiswa
a.       Menaati peraturan yang ditetapkan oleh Fakultas dan Para Dosen yang mendidik kita.
b.      Menganggap teman sesama mahasiswa sebagai teman sejawat yang harus saling membantu dan menganggapnya sebagai pesaing secara sehat dalam berkompetisi meraih prestasi akademis.
c.       Menjunjung tinggi kejujuran ilmiah dengan menaati kaidah keilmuan yang
berlaku seperti menghindari tindakan menyontek, plagiat, memalsu tanda
tangan kehadiran dan tindakan tercela lainnya.
d.      Berprilaku sopan dan santun dalam bergaul di lingkungan kampus dan di
massyarakat umum sebagai manifestasi dari kedewasaan dalam berfikir dan
bertindak.
e.       Berpenampilan elegan sesuai dengan mode yang berlaku saat ini tanpa harus melanggar tata tertib berpakaian di kampus.
f.       Berfikir kritis, rasional dan ilmiah dalam menerima ilmu pengetahuan baru,
bisa mempertimbangkan mana yang benar dan mana yang salah dengan
menguji setiap masukan dengan cara mengkonfirmasikan ke sumbernya.
g.      Mempunyai prinsip yang jelas dalam berpendirian di dasari dengan kerendahan hati tanpa harus tampak sombong atau angkuh.
·         Etika sebagai anggota keluarga
a.       Seorang anak tak sepatutnya berjalan mendahului orang tua. Ia harus bersabar berjalan dibelakangnya. Andai terpaksa mau mendahului, maka mintalah ijin kepadanya. 
b.      Saat anak berbicara dihadapan orang tua maka nada bicaranya tak boleh lebih tinggi, gunakan bahasa yang lembut dan santun. Berbeda sekali dengan realita saat ini, anak tak pernah merasa bersalah ketika membentak orang tuanya sendiri. Etika anak kepada orang tua telah luntur atas pengaruh negatif globalisasi. 
c.       Harus saling, bersama-sama membantu ekerjaan orang tua, jikalau orang kita sedang sakit dan tidak berdaya.
d.      Harus saling menjaga dan melindungi anggota keluarga lainnya.
e.       Membangun komunikasi yang baik terhadap anggota lainya, agar tidak terjadi selisih paham.
·         Etika sebagai anggota masyarakat
a.       Tidak meludah didepan orang lain.
b.      Berbahasa yang baik dan sopan.
c.       Menggunakan pakaian yang pantas sesuai keadaan.
d.      Tidak mendengarkan orang yang sedang menerangkan pelajaran.
e.       Tidak berkata kasar apalagi kepada kedua orang tua.

Kode etik akuntan Indonesia memuat delapan prinsip etika sebagai berikut : (Mulyadi, 2001: 53)
1. Tanggung Jawab profesi
Dalam melaksanakan tanggung jawabnya sebagai profesional, setiap anggota harus senantiasa menggunakan pertimbangan moral dan profesional dalam semua kegiatan yang dilakukannya.
Sebagai profesional, anggota mempunyai peran penting dalam masyarakat. Sejalan dengan peran tersebut, anggota mempunyai tanggung jawab kepada semua pemakai jasa profesional mereka. Anggota juga harus selalu bertanggungjawab untuk bekerja sama dengan sesama anggota untuk mengembangkan profesi akuntansi, memelihara kepercayaan masyarakat dan menjalankan tanggung jawab profesi dalam mengatur dirinya sendiri. Usaha kolektif semua anggota diperlukan untuk memelihara dan meningkatkan tradisi profesi.
2. Kepentingan Publik
Setiap anggota berkewajiban untuk senantiasa bertindak dalam kerangka pelayanan kepada publik, menghormati kepercayaan publik, dan menunjukan komitmen atas profesionalisme.
Satu ciri utama dari suatu profesi adalah penerimaan tanggung jawab kepada publik. Profesi akuntan memegang peran yang penting di masyarakat, dimana publik dari profesi akuntan yang terdiri dari klien, pemberi kredit, pemerintah, pemberi kerja, pegawai, investor, dunia bisnis dan keuangan, dan pihak lainnya bergantung kepada obyektivitas dan integritas akuntan dalam memelihara berjalannya fungsi bisnis secara tertib. Ketergantungan ini menimbulkan tanggung jawab akuntan terhadap kepentingan publik. Kepentingan publik didefinisikan sebagai kepentingan masyarakat dan institusi yang dilayani anggota secara keseluruhan. Ketergantungan ini menyebabkan sikap dan tingkah laku akuntan dalam menyediakan jasanya mempengaruhi kesejahteraan ekonomi masyarakat dan negara.
Kepentingan utama profesi akuntan adalah untuk membuat pemakai jasa akuntan paham bahwa jasa akuntan dilakukan dengan tingkat prestasi tertinggi sesuai dengan persyaratan etika yang diperlukan untuk mencapai tingkat prestasi tersebut. Dan semua anggota mengikat dirinya untuk menghormati kepercayaan publik. Atas kepercayaan yang diberikan publik kepadanya, anggota harus secara terus menerus menunjukkan dedikasi mereka untuk mencapai profesionalisme yang tinggi.
Untuk memelihara dan meningkatkan kepercayaan publik, setiap anggota harus memenuhi tanggung jawab profesionalnya dengan integritas setinggi mungkin.
3. Integritas
Integritas adalah suatu elemen karakter yang mendasari timbulnya pengakuan profesional. Integritas merupakan kualitas yang melandasi kepercayaan publik dan merupakan patokan (benchmark) bagi anggota dalam menguji keputusan yang diambilnya.
Integritas mengharuskan seorang anggota untuk, antara lain, bersikap jujur dan berterus terang tanpa harus mengorbankan rahasia penerima jasa. Pelayanan dan kepercayaan publik tidak boleh dikalahkan oleh keuntungan pribadi. Integritas dapat menerima kesalahan yang tidak disengaja dan perbedaan pendapat yang jujur, tetapi tidak menerima kecurangan atau peniadaan prinsip.
4. Obyektivitas
Setiap anggota harus menjaga obyektivitasnya dan bebas dari benturan kepentingan dalam pemenuhan kewajiban profesionalnya.
Obyektivitasnya adalah suatu kualitas yang memberikan nilai atas jasa yang diberikan anggota. Prinsip obyektivitas mengharuskan anggota bersikap adil, tidak memihak, jujur secara intelektual, tidak berprasangka atau bias, serta bebas dari benturan kepentingan atau dibawah pengaruh pihak lain.
Anggota bekerja dalam berbagai kapasitas yang berbeda dan harus menunjukkan obyektivitas mereka dalam berbagai situasi. Anggota dalam praktek publik memberikan jasa atestasi, perpajakan, serta konsultasi manajemen. Anggota yang lain menyiapkan laporan keuangan sebagai seorang bawahan, melakukan jasa audit internal dan bekerja dalam kapasitas keuangan dan manajemennya di industri, pendidikan, dan pemerintah. Mereka juga mendidik dan melatih orang orang yang ingin masuk kedalam profesi. Apapun jasa dan kapasitasnya, anggota harus melindungi integritas pekerjaannya dan memelihara obyektivitas.
5. Kompetensi dan Kehati-hatian Profesional
Setiap anggota harus melaksanakan jasa profesionalnya dengan berhati-hati, kompetensi dan ketekunan, serta mempunyai kewajiban untuk mempertahankan pengetahuan dan ketrampilan profesional pada tingkat yang diperlukan untuk memastikan bahwa klien atau pemberi kerja memperoleh manfaat dari jasa profesional dan teknik yang paling mutakhir.
Hal ini mengandung arti bahwa anggota mempunyai kewajiban untuk melaksanakan jasa profesional dengan sebaik-baiknya sesuai dengan kemampuannya, demi kepentingan pengguna jasa dan konsisten dengan tanggung jawab profesi kepada publik.
Kompetensi diperoleh melalui pendidikan dan pengalaman. Anggota seharusnya tidak menggambarkan dirinya memiliki keahlian atau pengalaman yang tidak mereka miliki. Kompetensi menunjukkan terdapatnya pencapaian dan pemeliharaan suatu tingkat pemahaman dan pengetahuan yang memungkinkan seorang anggota untuk memberikan jasa dengan kemudahan dan kecerdikan. Dalam hal penugasan profesional melebihi kompetensi anggota atau perusahaan, anggota wajib melakukan konsultasi atau menyerahkan klien kepada pihak lain yang lebih kompeten. Setiap anggota bertanggung jawab untuk menentukan kompetensi masing masing atau menilai apakah pendidikan, pedoman dan pertimbangan yang diperlukan memadai untuk bertanggung jawab yang harus dipenuhinya.
6. Kerahasiaan
Setiap anggota harus menghormati kerahasiaan informasi yang diperoleh selama melakukan jasa profesional dan tidak boleh memakai atau mengungkapkan informasi tersebut tanpa persetujuan, kecuali bila ada hak atau kewajiban profesional atau hukum untuk mengungkapkannya.
Kepentingan umum dan profesi menuntut bahwa standar profesi yang berhubungan dengan kerahasiaan didefinisikan bahwa terdapat panduan mengenai sifat sifat dan luas kewajiban kerahasiaan serta mengenai berbagai keadaan di mana informasi yang diperoleh selama melakukan jasa profesional dapat atau perlu diungkapkan.
Anggota mempunyai kewajiban untuk menghormati kerahasiaan informasi tentang klien atau pemberi kerja yang diperoleh melalui jasa profesional yang diberikannya. Kewajiban kerahasiaan berlanjut bahkan setelah hubungan antar anggota dan klien atau pemberi jasa berakhir.
7. Perilaku Profesional
Setiap anggota harus berperilaku yang konsisten dengan reputasi profesi yang baik dan menjauhi tindakan yang dapat mendiskreditkan profesi.
Kewajiban untuk menjauhi tingkah laku yang dapat mendiskreditkan profesi harus dipenuhi oleh anggota sebagai perwujudan tanggung jawabnya kepada penerima jasa, pihak ketiga, anggota yang lain, staf, pemberi kerja dan masyarakat umum.
8. Standar Teknis
Setiap anggota harus melaksanakan jasa profesionalnya sesuai dengan standar teknis dan standar profesional yang relevan. Sesuai dengan keahliannya dan dengan berhati-hati, anggota mempunyai kewajiban untuk melaksanakan penugasan dari penerima jasa selama penugasan tersebut sejalan dengan prinsip integritas dan obyektivitas.
Standar teknis dan standar professional yang harus ditaati anggota adalah standar yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia. Internasional Federation of Accountants, badan pengatur, dan pengaturan perundang-undangan yang relevan.



http://ririadriyani.blogspot.com/2012/01/etika-profesi-akuntansi.html
http://duniabaca.com/pengertian-etika-dan-macam-macamnya.html
http://andamifardela.wordpress.com/2011/10/16/etika-profesi-akuntansi-2/
http://mdickals22.blogspot.com/2013/10/tugas-minggu-1-etika-profesi-akuntansi.html

Sabtu, 29 Juni 2013

Tugas Bahasa Inggris 2 - Tugas ke 4

Usia yang paling baik dalam berpacaran ialah pada usia 19 tahun, dikarenakan pada usia tersebut sudah mulai memiliki tingkat emosional yang mulai stabil dan di usia ini biasanya para remaja sudah tau batasan - batasan yang mana yang baik dan yang mana yang buruk. Dalam berpacaran dibenarkan  harus melibatkan orang tua, karena orang tua tau sekali yang mana yang baik untuk anak - anaknya. Orang tua juga bisa memberikan nasehat - nasehat kepada mereka dan sebaiknya para remaja bercerita jika terdapat masalah pada orang tua karena orang tua bisa saja memberikan solusi untuk permasalahan tersebut.

Untuk sebuah hubungan setiap anak-anak, baik bagi orang tua untuk memantau hubungan mereka. Setiap orang tua akan mengetahui batasan-batasan yang terbaik untuk anaknya dalam menjalin sebuah hubungan. Menjadi teman terbaik anaknya adalah cara yang sangat tepat. Mengetahui adanya kekerasan dalam berkencan, pada saat dimana diri kita sudah tidak merasa nyaman secara psikis atau fisik atas sikap dan perilaku yang dilakukan oleh pasangan. Tindakan yang berlebihan juga bisa menimbulkan rasa ketidak nyamanan. 

Kekerasan yang biasanya dialami dalam berpacaran ada 2 macam, yaitu tekanan Batin & Fisik, biasanya kekerasan batin yang kita alami datang tanpa kita sadari, seperti pasangan kita yang melarang kita melakukan hal sesuatu apapun atau pergi kemanapun sebelum izin kepadanya. Dan apabila sudah berlebihan kekerasan itu terjadi dalam hubungan kita, ada baiknya kita membicarakannya kepada teman untuk mendapat masukan-masukan yang positif dan tentunya terhadap orang tua kita.

Jumat, 31 Mei 2013

Tugas Bahasa Inggris 2 - Tugas ke 3

 INTERJECTION !

Rizki Rahmattullah
29210532
 3 eb 22

                                                                                   1).Upss



                                                                                3).Uh-Uh
                                                                                     4).Hmm
                                                                                   5).Hmm
                                                                                6).Yeahh
                                                                                    7).Grrr
                                                                                 8).Woww
                                                                                   9).Alas


                                                                                  10).Hush

Selasa, 23 April 2013

TUGAS BAHASA INGGRIS 2 - TUGAS KE 2


NAMA: RIZKI RAHMATTULLAH
NPM: 29210532
KELAS : 3EB 22
TUGAS 2 BAHASA INGGRIS


1.( S + V1 )
-  My full name is Rizki Rahmattullah
-   I like play football
-  I live in Jakarta city
-  I work hard
-  I like music rock
-  I walks to my grandma house
-  I drink milk every morrning and night
-  I come to class not on time
-  I am studying statistic
-  I have three vespa

2.( S + BE +  ADJ )
-  My brother have vespa
-  That’s raining slowly
-  I have a cat cute
-  I am running so fast
-  I am happines
-  My father is a good friend
-  My sister is beautiful
-  Her hair is long
-  I have a new vespa
-  i am a superman

 3.( S + BE +  ADV )
-  My girlfriend is beautiful girl, and she is sing everytime
-  I got the birthday surprise party in pool collage dolphin
-  My father sings not well
-  I am playing football with friend in town
-  I am sleeping when the night come arround
-  I am sleeping in my room
-  They are playing football with me
-  Andi Suhendri  is Disturbing friend
-  Please call me latter, i'm playing football
-  My nephew is confused, because her toys lost in morning





Rabu, 13 Maret 2013

TUGAS 1 SOFTSKILL (Bahasa Inggris 2)



Nama : Rizki Rahmattullah
Kelas : 3EB22
NPM : 29210532
    
    Make 3 Sentences (positive,negative,introgative) of Simple Present, Simple Past, Simple Future, Present Continuous, and Present Perfect
 
         ©       Simple Present             :
( +)   They usually breakfast before go to campus
( - )   They do not usually breakfast before go to campus
( ? )   Do they usually breakfast before go to campus ?
          ©       Simple Past    :
( +)   Reza gave me much money last month
( - )   Reza did not gave me much money last month
( ? )  Did Reza gave me much money last month ?
          ©       Simple Future               :
( +)   Rizki will buy a new cloth tomorrow night
( - )   Rizki will not buy a new cloth tomorrow night
( ? )  Will Rizki buy a new cloth tomorrow night ?
          ©       Present Continuous :
( +)   Rizki is singing a nice song now
( - )   Rizki is not singing a nice song now
( ? )  Is Rizki singing a nice song now ?
         ©       Present Perfect            :
( +)   We have lived in Jakarta since 1992
( - )   We have not lived in Jakarta since 1992
( ? )  Have we lived in Jakarta since 1992 ?